Created (c) by Princexells Seyka (Princelling Saki)

Monday, January 13, 2014

MENJADI SEORANG PRAJURIT DAN ISTRI PRAJURIT

         Berawal dari tahun 2011 ketika saya Serda (K) Anggi Octaviana Sari berdinas di Korem 072/Pamungkas, di bulan Mei 2011 saya berkesempatan untuk mengikuti seleksi Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda XXIII F/UNIFIL di Lebanon. Tahapan seleksi di mulai dengan tes kesamaptaan, tes bahasa inggris, tes komputer, tes kesehatan jiwa dan tes mengemudi. Dengan harapan prajurit yang di kirim ke daerah operasi benar-benar professional.
 
   Semua tahapan materi tes sudah saya laksanakan, dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Setelah itu saya masih harus menjalankan persiapan sebelum tugas yaitu Pratugas di Pusdikif tepatnya di Cipatat, Bandung. Di dalam satgas ini kami tergabung dalam tiga Angkatan, yaitu TNI AD, TNI AU dan TNI AL. Dalam pelaksanaan pratugas ini akan dilaksnakan selama 1 (satu) bulan penuh di Cipatat-Bandung. Dalam pelaksanaan pratugas ini kita dihadapkan dengan situasi yang sebenarnya diharapkan dari pelaksaan latihan ini setidaknya kami dapat mengetahui situiasi ataupun kondisi yang akan kami hadapi di Lebanon. Dimulai dari kegiatan teori yang di ajarkan oleh para pelatih yang sudah mahir dalam taktik dan stategi dan juga para pelatih yang pernah melaksankan tugas ke Lebanon sebelumnya disitulah kami semua mendapatkan pelajaran sampai dengan tahap praktek di daerah simulasi yang telah ditentukan untuk mempraktekkan apa yang telah kita terima dalam pelaksanaan pratugas.

         Dari pelaksanaan pratugas inilah saya memiliki cerita yang sangat menarik dalam hidup saya bahkan akan terbawa sampai dengan akhir hidup saya, dikarenakan berawal dari pretugas ini juga saya menemukan orang yang saya kenal belum lama namun saya merasa cocok dan nyaman untuk menjadi pasangan hidup saya.

         Berawal dari kenalan pada saat pelajaran teori di kelas, dengan menggunakan secarik kertas untuk komunikasi saya mengenal Lettu inf jayadi, yang pada waktu itu masih letnan dua ,dari situlah saya mengenal Lettu inf jayadi yang menayakan nama saya dan nomor handphone saya. Kemudian komunikasi ini berlanjut dengan menggunakan Handphone. Berjalan kurang lebih hanya 1 minggu kami saling mengenal satu sama lain kami mejalin hubungan atau berpacaran sebelum pembubaran pratugas satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda XXIII F/UNIFIL. Satu bulan berlalu dan saya hanya dapat berkomunikasi melalui handphone,sambil menunggu pemberangkatan saya kembali ke satuan dinas saya di Korem 072/Pamungkas. Disinilah hubungan kami mulai terjalin dengan baik,dan semakin cocok, Akhirnya seminggu sebelum berangkat kami bertunangan.

         Waktu menunggu sudah selesai dan sayapun berangkat ke Lebanon sebagai anggota Satgas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII F/UNIFIL dalam Misi Perdamain di Lebanon. Perjalanan yang cukup melelahkan sekitar 12 jam di atas pesawat, akhirnya kita semua tiba di bandara udara Beirut dengan selamat. Kamipun mendapat pengawalan ketat dari tentara Rusia dan Lebanon menuju Markas Kontingen Garuda yang dalam hal ini kita di tempatkan di Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan. Hari pertama melaksanakan tugas di Negara konflik sangat menyenangkan sekaligus menjadi tantangan bagi saya. Bangga akan menjadi Duta Negara yang ikut serta daalam misi perdamain dunia, bangga menjadi prajurit wanita yang ikut serta dalam penugasan ini karena tidak semua prajurit wanita bisa ikut tergabung dalam penugasan dan berpartisipasi langsung untuk menjaga perdamaian dunia.

         Hari berganti hari bulan berganti bulan, waktu tanpa terasa sudah berlalu, tugas ini saya rasakan sangat menyenangkan walaupun saya tidak berada satu tempat dengan tunangan saya Lettu inf Jayadi yang mana pada waktu itu dia menjabat sebagai Danton II di Kompi Bravo yang lokasi tempat tersebut dapat di tempuh kurang lebih 1 (satu) jam perjalanan. Walaupun berjauahan kami masih dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan Skype, dan Handphone.

         Tidak sering kita dapat bertemu dalam penugasan ini namun hubungan kita dapat terjalin dengan baik. Separuh perjalanan sudah berlalu dan kamipun anggota Kontingen Garuda mendapatkan dinas cuti yang pada saat itu saya melaksanakan cuti gelombang 1 (satu) ke Indonesia dikarenakan saya akan mengurus untuk pengajuan nikah. Semaksimal mungkin saya mengurus administrasi apa yang bisa saya urus terlebih dahulu. Di lain tempat tunangan saya melaksakan ibadah umroh ke tanah suci, besar rasa ingin bersama melaksakan ibadah bersama namun dari pihak pemerintahan lebanon tidak mengijinkan untuk prajurit wanita melaksakan ibadah umroh dengan tidak bersama muhrimnya.

     Seiring waktu yang terus berjalan, kami hanya bisa menjalankan tugas kami dengan maksimal sampai dengan penugasan berakhir, sehingga kami baru dapat melaksanakan pernikahan yang kami rencanakan pada akhir bulan Desember 2012. Kamipun melanjutkan pengajuan nikah kami pada saat cuti gelombang ke 2 (dua) di bulan September 2012 untuk pulang ke Indonesia, pengurusan persyaratan nikah kamipun telah selesai, begitu pula dengan penugasan di Lebanon sebagai pasukan PBB berakhir, di awal bulan Desember 2012 kami kembali ke tanah air Indonesia dengan penuh harapan niat tulus kami berdua melanjutkan persiapan pernikahan kami Dan pada hari yang telah sekian lama kami tunggu telah tiba tepatnya hari pernikahan kami pada tanggal 28 Desember 2012 kami melangsungkan pernikahan.

       Kebahagian menjadi istri seorang prajurit adalah menjadi kehormatan bagi saya pribadi walaupun saya sendiri adalah seorang Kowad, dari pernikahan tersebut suatu perubahan pasti akan terjadi yaitu perubahn dari status lajang menjadi status keluarga, dan saya secara langsung menjadi bagian dari Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Prajurit) dan juga sebagai Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) yang mana hal tersebut tidak dapat dimiliki oleh setiap orang dan menjadi kebanggaan bagi diri saya pribadi, banyak hal yang saya dapatkan dari menjadi seorang ibu persit.

       Peran ganda mulai saya lakukan, menjadi anggota pesit merupakan pengalaman berharga bagi saya, Persit yang membuat saya lebih dewasa, mengajarkan saya untuk bersosialisasi, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan memimpin ibu-ibu anggota yang dari berbagai anggota itupun berbeda pula sifat dan karakter masing-masing dan juga lengkap dengan permasalahanya masing-masing. Belum lama menjadi seorang persit saya harus mengurus untuk pindah satuan dalam rangka mengikuti suami saya di Madiun tepatnya di Yonif Linud 501/BY Madiun-Jawa Timur. Walaupun hanya IB di hari jumat dan kembali hari minggu untuk kembali berdinas, semaksimal mungkin saya mengikuti kegiatan persit saat saya di asrama.

       Sampai dalam waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan akhirnya saya bisa pindah mengikuti dimana suami berdinas. Kepuasan dan kebahagian itupun datang ketika kami sudah berkumpul bersama. Saya sangat senang, dan menikmati keadaan sekarang. Mulai dengan kehidupan baru dengan pembelajaran dan pengalaman baru saya. Karena saya harus bisa membagi saat saya dinas dan sebagai seorang persit.

      Di Kesatuan Yonif Linud 501/BY ini saya mulai belajar tentang berorganisasi di dalam Persit di bawah bimbingan dari Ny. Andi Kusworo sebagai Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 2 Yonif Linud 501 Cabang XXI Brigif Linud 18 Koorcab Divif 2 PG Kostrad.

         Para Senior yang banyak sekali memberikan arahan dan nasehat kepada para anggota persit, banyak hal yang dapat saya terima dalam organisasi maupun kegiatan persit, kedisiplinan, pengetahuan tentang kepemimpinan,dan juga mengenai kegiatan yang ada dalam organisasi persit, sebagai contoh kegiatan persit salah satunya adalah kegiatan arisan gabungan yang diadakan sebulan sekali yang mana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mengevaluasi kegiatan selama 1 (satu) bulan dan juga sarana untuk saling bertukar pikiran antara anggota dengan pengurus ranting, maupun dengan Ibu Ketua dan Wakil Ketua, serta sebagai sarana untuk mengenal anggota satu sama lain.

         Dari sinilah saya bisa melihat bahwa banyaknya anggota juga banyak pula permasalahan yang harus mereka hadapi, sedangkan kegiatan rutin antara lain kegiatan olahraga dan pengajian rutin, saat kegiatan itulah dimana kita gunakan untuk merangkul anggota, agar bisa lebih saling mengenal.

        Di dalam persit sendiri terdapat kata bijak “Seorang istri tidak mempengaruhi karier suami namun seorang istri bisa menjatuhkan karier suami”. Hal itu sebagai cerminan bahwa sikap,perilaku,loyalitas, dan hierarki di dalam persit tetap digunakan.

      Seorang Istri harus bisa menjaga kehormatan suami, bisa menempatkan diri, dan posisinya. Disini saya mendapatkan banyak cerita pengalaman, arahan, dan bimbingan dari Senior-senior. Saya mendapatkan banyak ilmu yang bisa saya gunakan untuk kedepannya menjadi seorang persit yang baik.


Narasumber :
Nama                  : Anggi Octaviana Sari
Pangkat/NRP       : Serda (K), 21090268781088
Jabatan Kesatuan : Ba Denpom V/I Madiun

Istri dari               : Jayadi
Pangkat/NRP       : Lettu Inf, 11080104530684
Jabatan Kesatuan : Danki/C/501/18 Divif 2 Kostrad